Selasa, 22 Oktober 2013

PERANAN EKSEKUTIF DALAM MENGARAHKAN PERUSAHAAN MELALUI PERSAIGAN DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG

I.                   PENDAHULUAN
Ketika manajer mencapai puncak, pekerjaannya berubah drastis, dan manajer harus mampu memenuhi tantangan tersebut. Jika kita tidak menyertakan sistem informasi eksekutif dan hanya menyertakan sistem-sistem informasi fungsional. manajer tingkat puncak akan menerima semua informasi mereka dari subsistem-subsistem fungsional, dan para eksekutif ini harus mencari dan mensistesis data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Sistem informasi eksekutif berada dipuncak sistem-sistem informasi fungsional, dan menyediakan informasi bagi eksekutif. Informasi berasal dari dalam perusahaan dan dari lingkungannya. Secara umum sudah diketahui bahwa informasi lingkungan sangat penting pada tingkat puncak.
 Peranan eksekutif dalam perusahaan sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bersaing, dan bertahan dalam jangka waktu panjang.

II.                PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN EKSEKUTIF
Menurut Siagian, eksekutif adalah seseorang yang menduduki jabatan kepemimpinan tertentu dalam suatu organisasi mempunyai hak dan wewenang menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan para bawahan itulah yang memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan operasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain eksekutif adalah manajer tingkat atas suatu organisasi, yang memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan.

B.     PENGERTIAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Menurut Turban, Sistem informasi eksekutif adalah merupakan sistem informasi yang berbasis computer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan eksekutif, dimana system ini menyediakan akses yang cepat dengan informasi yang tepat waktu dan akses langsung kelaporan-laporan pada tingkat manajemen.
  
C.     SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem informasi eksekutif adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu golongan strategis organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan. Penekanan dari sistem informasi eksekutif berada diatas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan interface pemakaian.
Sistem informasi ini sangat penting karena system informasi berbasis computer ini dapat memberikan informasi kepada eksekutif untuk mendukung pengambilan keputusan dalam hal menentukan strategi dan kebijakan organisasi. Disamping itu sesuai dengan dinamika bisnis dan persingan antar perusahaan yang ketat menyebabkan para eksekutif membutuhkan informasi yang cepat dan akurat.
Ada 4 tipe system dilihat dari tingkatan organisasi menurtut Loudon dan Loudon (2001,p37) ,yaitu :
a.      Operational- level system mendukung manajer operasional dengan mengawasi kegiatan dan transaksi dasar perusahaan.
b.      Knowledge –level system mendukung para pekerja dalam bidang pengetahuan dan data.
c.       Management-level system dirancang untuk pengawasan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan kegiatan administratif pada tingkat menengah.
d.      Strategic –level system membantu manajer tingkat atas menyelesaikan persoalan –persoalan strategis dan mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang, baik dalam perusahaan maupun dilingkungan luar perusahaan.

Loudon dan Loudon juga menjelaskan tentang kategori spesifikasi sistem ditinjau dari level organisasional dan nilai yang diberikan bagi peusahaan (2001,p36), yaitu :
-          Transaction Processing System (TPS), yang menyimpan dan memproses data hasil dari transaksi sehari –hari.
-          Office Automation System (OAS), yang berupa system elektonik formal dan informal yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan.
-          Knowledge Work System (KWS), yang membantu pekerja terdidik dalam menangani penciptaan dan pengintegrasian pengetahuan baru dalam suatu organisasi.
-          Management Informasi System (MIS), yang menyediakan informasi bagi manajemen , termasuk maneger dengan laporan-laporan atau online acces untuk melihat kinerja organisasi.
-          Decission Support System (DSS), yang menyediakan informasi bagi manajemen disuatu peusahaan untuk pengambilan  keputusan yang unik, terus berubah dan tak terstruktur.
-          Executive Informasion System (EIS), dimana manejemen puncak pada suatu perusahaan dapat memperoleh informasi untuk memandu atau mengarahkan keputusannya.

D.    KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Beberapa karakteristik system informs eksekutif menurut Turban (2001,p310),yaitu :
-          Drill down : merupakan salah satu kemampuan pada sistem informasi  eksekutif yang paling bermanfaat menyediakan detil informasi. Dengan tekhnik Drill Down, eksekutif dapat mengambil informasi yang lebih rinci sesuai kebutuhan.
-          Critical Success Factor : merupakan factor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dimana CSF tiap-tiap perusahaan berbeda-beda, dan factor-factor tersebut harus dijalankan dengan baik untuk pengembangan bisnis dan pencapaian tujuan perusahaan.
-          Status Access : dimana data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
-          Analysis: Eksekutif dapat memilih isi database, alat/program yang digunakan, dan hasil informasi yang diinginkan.
-          Exception Reporting : karakteristik ini didasarkan atas konsep management exception yang mengarahkan perhatian eksekutif kepada penyimpangan pada standar yang telah ditetapkan.

E.     PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system konseptual system fisik perusahaan adalah system lingkaran tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan  informasi umpan balik untuk ,enyakinkan bahwa tujuan-tujuan suatu perusahaan itu tercapai.
Perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkungannya.
“Lingkungan” merupakan alasan utama dari suatu perusahaan, perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.

F.      PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan , serta mengambil keputusan untuk mengalokasi sumber dayanya untuk mencapai strategi ini
Berbagai tekhnik  analisi bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

1.      Konsep Corporate Planning Dan Strategic Management

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis

·         Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
·         Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
·         Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
·         Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
·         Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
·         Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

2.      Manajemen Strategis, Kebijakan Bisnis, Dan Perencanaan Strategis

Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.

3.      KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI

Memandang informasi sebagai suatu sumber daya bukanlah sesuatu yang baru. Yang terjadi pada dekade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Topik-topik yand didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumber daya informasi. Manajemen sumber daya informasi (information resources management), atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Elemen-elemen IRM yang Diperlukan

Walau seorang peakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu set kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:

·         Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
·         Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area bisnis utama lain, seperti keuangan dan pemasaran.
·         Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi penambahan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
·         Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhakan untuk mencapai tujuan strategis. 
·         Rencanan strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencanan formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
·         Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahaankan pengendalian atas sumber daya tersebu.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
·         Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
·         Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
·         Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
·         Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
·         Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
·         Jangan bersifat defensive

4.      Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Teknologi Informasi

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif, diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.


III.             KESIMPULAN

Peranan seorang manajer dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka penting adalah sangat penting. Karena dapat menstimulasi tindakan-tindakan yang dilakukan dan dapat membuat orang lain mengikuti keinginan kita dengan menggunakan kekuatan pribadi ataupun kekuasaan jabatan demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Yang didalamnya terdapat cara dan karakteristik manager sebuah perusahaan. Dan Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah jenis dari manajemen informasi sistem untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya.


REFRENSI

http://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://aditya-sucipto.blogspot.com/2010/11/perusahaan-dalam-lingkungannya.html
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/

https://simponi.mdp.ac.id/materi201120123/.../SI340-021017-502-4.pp

PERANAN MANAGER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN

PERANAN MANAGER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN

BAB I
A.      PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang
            Peranan seorang manager sangat penting dalam sebuah organisasi, karena keberadaan seorang manager menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya.Salah satu tugas atau peran seorang manager yaitu, harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi manager menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manager dalammelakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi ditengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manager mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis, manajemen, serta kepemimpinan. Seorang manager harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil, namun tidak semua manager itu bekerja selayaknya seorang manager.

 BAB II
B.      PEMBAHASAN

PERAN MANAGER DALAM PERUSAHAAN

1.      Pengertian Manager
Manager adalah seorang yang memiliki tanggungjawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manager umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa oaerang manager umum yang bertanggungjawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Gagasan untuk menggunakan computer sebagai sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk mendukung manajer. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada diluar perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan transaksinya, para pemegang saham akan menerimacek deviden, dan pemerintah akan menerima laporan pajak.

2.      Peran seorang manajer dalam sebuah organisasi
Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan, walaupun sumber daya alat dan infrakstrukturnya lengkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak aka nada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah  vital.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik, dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan ynag dia bawahi, dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungandari organisasi itu sendiri, agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki cirri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
a.       Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahannya, misalnya kemampuan komunikasinya, keagresifan dalam bertanya, kadar emosi bawahannya, dan pengetahuan tentang suatu maslaah, hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika manajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahannya.
b.      Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi, dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak aka nada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
c.        Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi, dan usahakan jangan memberikan kesan manjer melecehkan bawahannya, hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistensi dan usulannya.


   
3.       Tingkatan manajer
Pada organisasi berstuktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer line pertama. Berikut ini adalah tingkatan manjer mulai dari bawah keatas :
a.       Manajemn lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemn tingkatan paling rendah ysng bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
b.      Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manjemen puncak dan berfungsi sebagai penghubung antar keduanya.
c.       Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalanya perusahaan.contoh top managemen adalah CEO,CIO,dan CFO.

4.      Etika Manajerial
Etika Manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut W. Griffin :
a.       Perilaku terhadap karyawan
b.      Perilaku terhadap organisasi
c.       Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya 

5.      Peranan Manajer Dalam Organisasi Publik
Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah dirancang oleh organsisasi public dapat diimplementasikan secra efektif. Menurut Hendry Mintzberg, ada sepuluh macam peranan manajerial, yakni :
A.    Peranan antar Pribadi
1.      Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan seremonial dan sosial sebagai wakil organisasi yan bersangkutan)
2.      Peranan sebagai pemimpin
3.      Peranan sebagai penghubung    
B.     Peranan Informasional
1.      Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian sebuah perusahaan)
2.      Peranan sebagai penyebar berita atau informasi
3.      Peranan sebagai juru bicara
C.     Peranan Keputusan
a.       Peranan sebagai wirausaha
b.      Peranan sebagai yang mengatasi gangguan-gangguan
c.       Peranan sebagai perantara

6.      Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori dasar dalam manajemen :
1.      Model Tradisional
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih  penting dari kerja itu sendiri, dab hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah nelakukan supervise yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhanan mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan.
2.      Model Human Relations
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin meras berguna dan penting, ingin dikenalsebagai seorang individu yang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih penting dari pada uang.                                            
3.      Model Human Resources
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang, memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggung-jawab yang tinggoi untuk mengendalikan dan mengarahkan dirinya,  
            Menurut Malayu S.Hasibuan, manajer adalah sumber daya pokok serta titik sentral setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan tugas, tanggung-jawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan maupun dengan bawahan.
Adapun tugas-tugas manajer adalah:
1.      Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2.      Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
3.      Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4.      Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan.
5.      Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersdia memikul tanggung jawab.
6.      Manajer harus membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisiensi.
7.      Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
8.      Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.

Pentingnya Manajemen Informasi dalam Perusahaan:
a.       Pengaruh ekonomi internasional
b.      Persaingan dunia
c.       Batas waktu yang singkat
d.      Kendala-kendala social

Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen
-          Menyediakan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
-          Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
-          Menyediakan informasi untuk pengembalian keputusan.

Adapun fungsi-fungsi manajemen :

·         Perencanaan (Planning ) yaitu bagian-bagian yang akan membuat suatu rencana yang akan dilakukan.
·         Penataan atau pengorganisasian (Organizing) adalah bagian pelaksana untuk mencapai rencana tersebut.
·         Penyusunan Staf (Staffing) yaitu organisasi dengan sumber daya yang diperlukan.
·         Pengarahan (Directing) yaitu bagian yang mengarahkan untuk melakukan rencana tersebut.
·         Pengawasan (Controlling) yaitu bagian yang mengawasi, mengendalikan, dan menjaga agar organisasi beroperasi secara optimal.















BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola konflik dalam suatu organisasi sangat penting ditaranya :
1.      Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
2.      Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan 
3.      Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
4.      Manajer mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan.
5.      Seorang manajer diharuskan bisa menguasai permasalahan dan dapat diselesaikaan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum memutuskann