I.
PENDAHULUAN
Ketika manajer mencapai puncak,
pekerjaannya berubah drastis, dan manajer harus mampu memenuhi tantangan
tersebut. Jika kita tidak menyertakan sistem informasi eksekutif dan hanya
menyertakan sistem-sistem informasi fungsional. manajer tingkat puncak akan
menerima semua informasi mereka dari subsistem-subsistem fungsional, dan para
eksekutif ini harus mencari dan mensistesis data menjadi suatu bentuk yang
berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari
tugas tersebut.
Sistem informasi eksekutif berada
dipuncak sistem-sistem informasi fungsional, dan menyediakan informasi bagi
eksekutif. Informasi berasal dari dalam perusahaan dan dari lingkungannya.
Secara umum sudah diketahui bahwa informasi lingkungan sangat penting pada
tingkat puncak.
Peranan
eksekutif dalam perusahaan sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bersaing,
dan bertahan dalam jangka waktu panjang.
II.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
EKSEKUTIF
Menurut Siagian, eksekutif adalah
seseorang yang menduduki jabatan kepemimpinan tertentu dalam suatu organisasi
mempunyai hak dan wewenang menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan
para bawahan itulah yang memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan
operasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain eksekutif
adalah manajer tingkat atas suatu organisasi, yang memberikan pengaruh yang
besar terhadap perusahaan.
B. PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Menurut Turban, Sistem informasi
eksekutif adalah merupakan sistem informasi yang berbasis computer yang
menyajikan informasi yang dibutuhkan eksekutif, dimana system ini menyediakan
akses yang cepat dengan informasi yang tepat waktu dan akses langsung kelaporan-laporan
pada tingkat manajemen.
C. SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem informasi eksekutif adalah satu
jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung
keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan
menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan
relevan untuk bertemu golongan strategis organisasi. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan. Penekanan dari sistem informasi eksekutif berada diatas peraga
grafis dan mudah untuk pergunakan interface pemakaian.
Sistem informasi ini sangat penting
karena system informasi berbasis computer ini dapat memberikan informasi kepada
eksekutif untuk mendukung pengambilan keputusan dalam hal menentukan strategi
dan kebijakan organisasi. Disamping itu sesuai dengan dinamika bisnis dan
persingan antar perusahaan yang ketat menyebabkan para eksekutif membutuhkan
informasi yang cepat dan akurat.
Ada 4 tipe system dilihat dari tingkatan
organisasi menurtut Loudon dan Loudon (2001,p37) ,yaitu :
a.
Operational-
level system mendukung manajer operasional dengan
mengawasi kegiatan dan transaksi dasar perusahaan.
b.
Knowledge
–level system mendukung para pekerja dalam bidang
pengetahuan dan data.
c.
Management-level
system dirancang untuk pengawasan, pengendalian,
pengambilan keputusan, dan kegiatan administratif pada tingkat menengah.
d.
Strategic
–level system membantu manajer tingkat atas
menyelesaikan persoalan –persoalan strategis dan mendukung aktivitas
perencanaan jangka panjang, baik dalam perusahaan maupun dilingkungan luar
perusahaan.
Loudon
dan Loudon juga menjelaskan tentang kategori spesifikasi sistem ditinjau dari
level organisasional dan nilai yang diberikan bagi peusahaan (2001,p36), yaitu
:
-
Transaction Processing System (TPS),
yang menyimpan dan memproses data hasil dari transaksi sehari –hari.
-
Office Automation System (OAS), yang
berupa system elektonik formal dan informal yang berkaitan dengan komunikasi
informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan.
-
Knowledge Work System (KWS), yang
membantu pekerja terdidik dalam menangani penciptaan dan pengintegrasian
pengetahuan baru dalam suatu organisasi.
-
Management Informasi System (MIS), yang
menyediakan informasi bagi manajemen , termasuk maneger dengan laporan-laporan
atau online acces untuk melihat kinerja organisasi.
-
Decission Support System (DSS), yang
menyediakan informasi bagi manajemen disuatu peusahaan untuk pengambilan keputusan yang unik, terus berubah dan tak
terstruktur.
-
Executive Informasion System (EIS),
dimana manejemen puncak pada suatu perusahaan dapat memperoleh informasi untuk
memandu atau mengarahkan keputusannya.
D. KARAKTERISTIK
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Beberapa karakteristik system informs
eksekutif menurut Turban (2001,p310),yaitu :
-
Drill down : merupakan salah satu kemampuan pada sistem informasi eksekutif yang paling bermanfaat menyediakan
detil informasi. Dengan tekhnik Drill Down, eksekutif dapat mengambil informasi
yang lebih rinci sesuai kebutuhan.
-
Critical Success Factor : merupakan
factor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dimana CSF
tiap-tiap perusahaan berbeda-beda, dan factor-factor tersebut harus dijalankan
dengan baik untuk pengembangan bisnis dan pencapaian tujuan perusahaan.
-
Status Access : dimana data atau laporan
terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
-
Analysis: Eksekutif dapat memilih isi
database, alat/program yang digunakan, dan hasil informasi yang diinginkan.
-
Exception Reporting : karakteristik ini
didasarkan atas konsep management exception yang mengarahkan perhatian
eksekutif kepada penyimpangan pada standar yang telah ditetapkan.
E. PENGERTIAN
PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu system fisik
yang menggunakan suatu system konseptual system fisik perusahaan adalah system
lingkaran tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen
menggunakan informasi umpan balik untuk
,enyakinkan bahwa tujuan-tujuan suatu perusahaan itu tercapai.
Perusahaan mengambil sumber daya dari
lingkungannya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa
kemudian mengembalikannya kepada lingkungannya.
“Lingkungan” merupakan alasan utama dari
suatu perusahaan, perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk
kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan
melaksanakan aktivitasnya.
F. PERENCANAAN
STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan , serta mengambil
keputusan untuk mengalokasi sumber dayanya untuk mencapai strategi ini
Berbagai tekhnik
analisi bisnis dapat digunakan dalam
proses ini, termasuk analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic,
Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory).
1.
Konsep Corporate Planning Dan Strategic Management
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Manfaat Dan Peranan Rencana
Strategis
·
Menentukan batasan usaha/bisnis.
Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua
lapisan manajemen.
·
Memberikan arah perusahaan.
Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata
uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar
penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi
perubahan lingkungan.
·
Mengarahkan dan membentuk kultur
perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya
perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
·
Menjaga kebijakan yang taat asas dan
sesuai.
·
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas
operasi.
·
Memudahkan penyusunan rencana
kegiatan dan anggaran tahunan.
2.
Manajemen Strategis, Kebijakan Bisnis, Dan Perencanaan Strategis
Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah
himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan
usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi
atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi
menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan
kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal
ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup
implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup
perumusan strategi.
Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang
sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam
perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan
pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas
misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga
kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek
lingkungan dan strategi.
3.
KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI
Memandang informasi sebagai suatu sumber daya bukanlah
sesuatu yang baru. Yang terjadi pada dekade yang lalu adalah kesadaran bahwa
sumber daya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Topik-topik yand
didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumber daya
informasi. Manajemen sumber daya informasi (information resources management),
atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan
dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan mengelola
sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Elemen-elemen IRM yang Diperlukan
Walau seorang peakai individu dapat mempraktekkan IRM,
pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana
formal yang harus diikuti setiap orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai
IRM secara penuh, perlu ada satu set kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut
meliputi:
·
Kesadaran bahwa keunggulan
kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Para
eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis
memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan
mengelola arus informasi.
·
Kesadaran bahwa jasa informasi
adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa
informasi sama pentingnya dengan area bisnis utama lain, seperti keuangan dan
pemasaran.
·
Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif
puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang
mempengaruhi seluruh operasi penambahan, bukan hanya operasi jasa informasi.
Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite
eksekutif.
·
Perhatian pada sumber daya informasi
perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat
dalam perencanaan strategis untuk perusahaan mereka memperhatikan sumber daya
informasi yang dibutuhakan untuk mencapai tujuan strategis.
·
Rencanan strategis formal untuk
sumber daya informasi. Terdapat suatu rencanan formal untuk memperoleh dan
mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada
pada area pemakai maupun jasa informasi.
·
Strategi untuk mendorong dan
mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas
cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil
tetap mempertahaankan pengendalian atas sumber daya tersebu.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief
information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
·
Sediakan waktu untuk pelatihan
bisnis, selain teknologinya.
·
Buat kemitraan dengan unit-unit
bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
·
Fokuskan pada perbaikan proses dasar
bisnis.
·
Jelaskan biaya-biaya IS dalam
istilah-istilah bisnis.
·
Bangun kepercayaan dengan memberikan
jasa IS yang dapat diandalkan.
·
Jangan bersifat defensive
4.
Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Teknologi Informasi
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif,
diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang
dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen
pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya,
perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada
sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan
sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas
karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya
: American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American
Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc
Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.
III.
KESIMPULAN
Peranan
seorang manajer dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam
perencanaan jangka penting adalah sangat penting. Karena dapat menstimulasi
tindakan-tindakan yang dilakukan dan dapat membuat orang lain mengikuti
keinginan kita dengan menggunakan kekuatan pribadi ataupun kekuasaan jabatan
demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Yang didalamnya terdapat cara dan
karakteristik manager sebuah perusahaan. Dan Sistem Informasi eksekutif (EIS)
adalah jenis dari manajemen informasi sistem untuk memudahkan dan mendukung
keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya.
REFRENSI
http://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://aditya-sucipto.blogspot.com/2010/11/perusahaan-dalam-lingkungannya.html
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
https://simponi.mdp.ac.id/materi201120123/.../SI340-021017-502-4.pp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar