MAKALAH
USAHA LAUNDRY KILOAN
D
I
S
U
S
U
N
o
l
e
h
HERAWATI PALENTINA L SIAHAAN
npm : 43211324
kelas : 2da01
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu
anugerah pada kami sehingga kami dapat
menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena itu Kami berterima kasih kepada
bapak/ibu yang telah memberikan kami
pelajaran Mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini kami akan menjelaskan
salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana cara tempat dan
pemasarannya,penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya
kami akan menjelaskan lewat makalah ini yang semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
i
Kata
pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………..1-2
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………….3
1.Letak Usaha…………………………………………………………………..4-5
2.Kepemilikan Usaha……………………………………………………………6
3.Pemasaran………………………………………………………………………7
4.Analisis Bisnis…………………………………………………………………8
BAB III
Penutupan…………………………………………………………………………9
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
Di
zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk
berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani
sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota
adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dengan
mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi dengan masalah pakaian
kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena kebutuhan akan
pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota
besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi masyarakat
menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif yang bisa
dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang
ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan
bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung
lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.
Peluang
usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang
untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka
yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Melirik
dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang matang agar ke
depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung tikar.
Para
mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang tentunya akan
lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry karena lebih
nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha jadikan
tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan
sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para
pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.
1
Daerah
pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola
sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif
laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang
usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan
kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu,
serta keramahan pihak pelayan.
Jika
pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa
pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang
terjangkau.
Untuk
mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama
dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di
kawasan pariwisata.
2
BAB
II
PEMBAHASAN
Bisnis
laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis
ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah
kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan
cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau
penjaga kos-kosan itu.
Sementara
bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah
binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry &
dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci.
Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang
bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.
Usaha
jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel
mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak
dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam
kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang
menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan
dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi
masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak
berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan
cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry
kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan
hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
3
1.
Letak
Usaha
Saya
akan membahas bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau seluruh
lapisan, yaitu Shopia Laudry yang dimiliki Ibu Nur.Yang berlokasi di
Jl.Boulevard Kota Kembang no 15,Grand Depok City.
Berikut
persiapan yang dilakukan Ibu Nur dalam menjalankan bisnisnya.
Pertama,
modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat
menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa
mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air
kotor.
Lokasi
tempat menerima cucian dan tempat mencuci dilakukan di tempat yang sama atau
terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya
yang juga besar.
Ada
pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci
baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin
setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang
dibutuhkan Ibu Nur untuk memulai usahanya. Jika jumlah cucian belum terlalu
banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang
harganya jauh lebih murah.
Mesin
cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima
transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci
dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci
biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati
Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa
mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang
jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan
sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin
setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line
atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai
setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal,
meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
4
Sedangkan
untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan
pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk
lokasi Bu Nur melakukannya di rumah sewaan, terutama. Sedangkan air,Ia
menggunakan air tanah,yang terlebih dahulu disaring karena air tanah yang kotor
bisa merusak pakaian.
Di
beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum
digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah
dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan.
5
2.
Kepemilikan
Usaha
Kepemilikan
Usaha Laundry ini adalah Bu Nur sendiri,ia menjalankannya dengan bantuan 5 karyawan,
yaitu 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat
pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.Modal
terbesar yang harus dipersiapkannya adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa
tempat.
Untuk
memulai usaha jenis rumahan, bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung
cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat harus
menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang
besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Pemasaran
atau jumlah cucian yang diterima amat menentukan kapan investasi kembalinya modal
serta keuntungan yang ingin dia raih. Usaha yang Ia lakukan dengan skala
menengah yang membutuhkan modal yang cukup besar.
Ber-partner
jadi salah satu alternatif yang bisa Ia lakukan. Namun, mencari partner tak
mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha
bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta
sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus
ada perjanjian bersama yang mengikat.
Hal-hal
yang dipersiapan Ibu Nur untuk memulai
bisnis ini adalah:
1. Harus
paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai jenis bahan
kain denga baik.
2. Mencari
informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda pada
bahan.
3. Memahami
cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
4. Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnisnya,
seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk
menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengkapan pendukung seperti keranjang
, tempat pakaian , timbanga dsb.
Hambatan
Bisnis Laundry
Beberapa hal yang menjadi
hambatan dalam bisnisnya adalah munculnya pemain lain didalam berbisnis laundry
ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan berkembangnya
bisnisnya sendiri.
6
3. Pemasaran
Berikut
beberapa cara/strategi yang Ibu Nur untuk
memperkuat bisnis laundry :
1. Promosi
yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis laundry. Terkadang ia memberikan
bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan
jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
2. Melakukan
terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan
membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
3. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas
yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset
terjamin.
4. Kepercayaan
pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu usaha, jadi
kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.
4.
Analisis Bisnis
Moda
awal :
Perlengkapan
: Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Setrika listrik (uap) 3 unit
Rp. 1.500.000,-
Meja + kursi untuk setrika Rp.
750.000,-
Timbangan besi Rp. 250.000,-
Meja administrasi + kursi Rp.
250.000,-
Keranjang plastik (besar),
hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
Total Rp. 10.500.000,
7
Perhitungan
Laba/(Rugi) per Bulan
Pendapatan
:
Orde
cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
Biaya-biaya
:
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 5 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 3.018.729,-
Laba bersih Rp. 1.681.271,-
8
BAB
III
PENUTUP
Peluang
usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang
sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, kurang air
bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus merupakan faktor
pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu
peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan
usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan
memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai, dengan
demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan
bisnis.
9